Dari Tahun ke Tahun Semakin Menurun, Ini 3 Strategi dalam Meningkatkan Minat Profesi Petani
Petani |
Negara kita disebut sebagai negara agraris yang tergolong mandiri dalam hal pangan, petani lokal yang berperan penting dalam memenuhi hal pangan. Namun mirisnya jumlah petani di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak petani yang memilih untuk berpindah profesi. Hal tersebut menunjukkan bahwa profesi petani semakin kurang diminati di Indonesia, sehingga membuat orang yang sebelumnya berprofesi sebagai petani beralih ke profesi lain.
Baca Juga:
- Pemanfaatan Burung Hantu Sebagai Predator Alami yang Ampuh Kendalikan Hama Tikus, Petani Harus Tau!
- Mengenal 6 Jenis Hutan yang Ada di Indonesia, Jadi Paru-Paru Dunia!
- Gejala Tanaman Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara Makro (NPK), Wajib Tau!
Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa upaya perlu dilakukan untuk mendorong generasi muda agar mau bekerja sebagai petani, mengingat tenaga kerja pertanian didominasi oleh orang-orang yang berumur usia lanjut.
Strategi dalam menumbuhkan minat petani dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan profesi petani menjadi lebih menarik serta memberikan nilai tambah bagi generasi milenial.
Berikut adalah 3 strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat petani milenial. Simak baik-baik ya!
1. Pemanfaatan Teknologi di Bidang Pertanian
Salah satu faktor yang membuat profesi pertanian ditinggalkan yakni karena profesi ini dianggap sudah kuno. Di era digital saat ini banyak generasi milenial yang bergantung pada teknologi.
Oleh sebab itu, inovasi dan penggunaan teknologi di bidang pertanian akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan minat generasi milenial menjadi seorang petani. Inovasi baru dan pemanfaatan teknologi seperti drone atau sejenisnya membuat pekerjaan petani menjadi lebih mudah dan hemat waktu.
2. Pendidikan
Selain menggunakan teknologi memberi pendidikan juga bisa meningkatkan minat profesi petani. Dengan memberikan pendidikan atau kompetensi seperti magang, pelatihan, dll. Dengan begitu, metode pertanian seperti hidroponik hingga pertanian lahan kecil bisa dikenalkan.
Pendidikan meningkatkan petani handal yang bisa menumbuhkan perkembangan di sektor lain, seperti bisnis hingga teknologi. Dukungan para peneliti juga diperlukan untuk mengembangkan sektor pertanian.
Selain itu, pendidikan juga bisa mengubah mindset generasi milenial tentang profesi petani. Jika awalnya pekerjaan petani dianggap tidak menentu, maka jaminan atas kesejahteraan perlu digalangkan.
3. Menjualnya Produk Pertanian Secara Langsung
Salah satu hal yang membuat profesi petani kurang diminati adalah keuntungan yang kecil. Salah satu penyebab petani mendapatkan keuntungan yang kecil adalah karena petani harus melewati berbagai pihak untuk menjual produk hasil pertaniannya ke pasaran. Hal tersebut membuat harga dari petani langsung sangat jauh berbeda dengan harga pasaran.
Merubah sistem penjualan yang langsung ke tangan pembeli bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dengan begitu, keuntungan yang didapat petani akan semakin banyak sehingga profesi petani akan semakin diminati.
Cukup sekian artikel yang bisa saya sampaikan. Besar harapan saya profesi petani di Indonesia akan semakin diminati oleh generasi milenial. Semoga artikel yang saya sampaikan bisa memberikan banyak manfaat kepada banyak orang. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.
0 Response to "Dari Tahun ke Tahun Semakin Menurun, Ini 3 Strategi dalam Meningkatkan Minat Profesi Petani"
Posting Komentar