Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman, Seberapa Berpengaruh?
Mengukur pH atau tingkat keasaman tanah |
Tanah merupakan media wajib yang menjadi salah satu penunjang kehidupan tanaman. Pada saat tanaman memasuki masa pertumbuhan vegetatif, pH atau tingkat keasaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu, pH atau tingkat keasaman sangat berpengaruh besar dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Unsur hara yang terkandung di dalam tanah berpengaruh besar secara langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping faktor kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara yang ada dalam tanah.
Baca Juga:
- Ingin Menerapkan Metode Hidroponik di Rumah? Berikut 5 Tanaman Hidroponik yang Paling Cocok di Tanam di Rumah
- 6 Manfaat Daun Bidara dan Cara Mendapatkan Manfaatnya, Sudah Tau?
- Tanaman Padi Terserang Hama dan Penyakit ? Jangan Khawatir Begini Cara Menanggulanginya
Kata pH merupakan singkatan dari potensial of hydrogen, sedangkan pH tanah merupakan standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan yang bagus untuk jenis tanaman di suatu lahan. Dengan begitu, para petani dapat menyesuaikan jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam di lahan tersebut.
Jenis tanaman yang ditanam atau dibudidayakan pastinya mempunyai karakteristik kebutuhan pH atau tingkat keasaman tanah yang berbeda-beda.
Agar tau karakteristik pH tanah. Yuk simak beberapa karakteristik tanah yang bisa dijadikan acuan dalam menanam.
1. pH Netral
Tanah yang diukur dengan pH meter yang menunjukkan angka 6,5 hingga 7,8 berarti termasuk dalam pH ideal kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan juga mineral-mineral termasuk dalam kondisi yang normal atau optimal.
Biasanya tanah yang ber pH netral cocok untuk digunakan pada beberapa tanaman seperti cabai dan ubi kayu karena kedua tersebut cocok dengan tingkat keasaman tanah dengan pH netral.
2. pH Basa
Tanah dengan pH basa mempunyai kandungan zat kapur yang lebih banyak. Biasanya tanah dengan pH basa sering terdapat pada daerah-daerah pesisir pantai. Tanah dengan pH basa mengandung beberapa kandungan ion magnesium, kalsium, dan natrium yang lebih tinggi. Kondisi pH tanah yang terlalu basa tidak baik untuk tanaman. Oleh sebab itu, Anda perlu menetralkan kadar keasamannya dengan memberikan kapur gypsum.
3. pH Asam
Tanah dengan pH asam biasanya terdapat pada tanah gambut yang mengandung hydrogen, aluminium dan belerang yang tinggi. Pada kondisi tersebut tanaman tidak bisa tumbuh dengan optimal karena tidak bisa menyerap zat hara dengan baik. Pemberian kapur dolomit atau kapur pertanian sangat disarankan untuk mengurangi kadar keasaman tanah.
Mengukur pH tanah
Sebaiknya sebelum melakukan penanaman pada lahan lakukan pengukuran pH atau tingkat keasaman tanah terlebih dahulu agar Anda tau tanaman apa yang baik untuk ditanam dan Anda bisa menetralkan kadar keasaman tanah untuk disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan Anda tanam. Untuk hasil yang akurat gunakan pH meter untuk mengukur pH atau tingkat keasaman pada tanah.
Selain mengggunakan pH meter, mengukur pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus. Namun, cara ini tidak se akurat pH meter karena tidak menunjukan angka pH. Kertas lakmus hanya bisa menunjukkan pH tanah, apakah termasuk pH netral, asam, atau basa.
pH tanah dapat diukur sesuai dengan skala pH antara 0 hingga 14. Suatu benda dapat dikatakan bersifat asam jika angka pada pH meter menunjukkan kurang dari 7 dan disebut basa jika angka pH lebih dari 7. Jika skala pH menunjukkan angka 7 berarti benda tersebut bersifat netral.
Pengukuran pH pada tanah sangat penting karena sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu budidaya tanaman. Dengan begitu, petani dapat menentukan skala ideal atau yang bagus untuk pertumbuhan dan berkembangnya tanaman sehingga kerugian dapat diminimalisir seminimal mungkin.
0 Response to "Pengaruh pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman, Seberapa Berpengaruh?"
Posting Komentar