Cara Menanam Jagung Yang Benar! Hingga Hasil Panen Melimpah
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia, selain padi dan gandum. Pada masa kini jagung menjadi komponen penting pakan ternak. Jagung juga merupakan sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan olahan jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kimia, kosmetika.
Dalam menanam jagung, ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan berikut penejelasannya.
1. Pemilihan Benih
Pemilihan benih sangat penting dilakukan agar jagung dapat memiliki kualitas yang tinggi dan berbuah banyak. Benih yang digunakan harus berasal dari jagung yang sehat dan tidak terkena penyakit. Benih juga dapat dipilih dari varietas yang bagus. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih benih jagung.
- Gunakan benih yang masih segar dan dari jagung yang sehat serta berkualitas.
- Pakai jenis jagung yang sudah terdaftar di Kementrian Pertanian.
- Jangan menggunakan benih yang kecambahnya tidak bagus atau terkena penyakit dan hama.
- Pakai jenis jagung yang sudah terdaftar di Kementrian Pertanian.
- Jangan menggunakan benih yang kecambahnya tidak bagus atau terkena penyakit dan hama.
2.Pengolahan Lahan
Pencangkulan perlu dilakukan agar tanah menjadi lebih gembur sehingga sirkulasi ooksigen dalam tanah menjadi lebih baik. Setelah pencangkulan, diamkan lahan terlebih dahulu selama kurang lebih satu pekan. Saat pencangkulan jangn lupa untuk membersihkan lahan dari rumput liar dan gulma. Untuk lahan dengan pH tanah kurang dari 5, Sebaiknya menambahkan kapur pertanian atau dolomit dengan dosis 1 ton dolomit : 2 hektar lahan.
Tambahkan kompos atau pupuk kandang untuk menambah kandungan unsur hara dan agar nutrisi tanah bertambah. Pastikan lahan terdapat bedengan dengan fungsi untuk drainase lahan agar tidak tergenang air saat hujan. Untuk ukuran bedengan lebarnya kurang lebih sekitar satu meter dengan ketinggiannya 30 cm. Panjang bedengan dapat disesuaikan dengan lahan yang akan digunakan. selanjutnya, Buat lubang tanam untuk menananm biji jagung dengan kedalaman sekitar 5 cm dan jarak antar lubang tanam berkisar 50-60 cm agar pertumbuhan jagung dapat maksimal.
3. Penanaman Jagung
Musim tanam yang baik untuk jagung pada saat awal musim hujan karena pada musim hujan pengairan pada tumbuhan akan terpenuhi dengan baik. Dan jika penanaman dilakukan pada saat musim kemarau perlu diperhatikan pengairannya. Karena saat awal proses penanaman biji membutuhkan pengairan yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik.
Untuk penanaman jagung dapat dilakukan dengan memberi 1-2 butir benih untuk satu lubang tanam (untuk jagung manis cukup 1 biji perlubang). Lalu tutup lubang tanam dengan pupuk kompos dan siram dengan air yang cukup agar biji dapat tumbuh dengan baik.
Baca Juga:
4. Pengairan Lahan
Pengairan lahan dapat dilakukan dengan menggenangkan bagian parit untuk drainase. Air yang dialirkan didiamkan sesaat sampai meresap ke dalam bedengan tanah. Lalu alirkan air dan keluarkan melewati saluran drainase.
5. Penyulaman Tanaman
Penyulaman pada jagung dimana dilakukan pengecekan terhadap bibit jagung dalam waktu kurang lebih satu pekan setelah masa tanam. Penyulaman dilakukan untuk memastikan kalau bibit yang tumbuh baik dan dalam keadaan normal. Jika pada saat penyulaman ditemukan bibit yang cacat atau kurang baik, perlu dilakukan pembibitan ulang pada bibit tersebut. Tujuan pembibitan ulang agar tanaman dapt tumbuh dengan baik dan pemanfaatan lahan yang lebih maksimal.
6. Penyiangan & Pembubuhan
Jika tanaman sudah berusia sekitar 2 pekan sejak masa tanam, Penyiangan dapat dilakukan untuk membersihkan tanaman dari rumput liar atau gulma. Pada saat proses penyiangan kamu juga bisa melakukan proses pembubuhan. Proses pembubuhan ini bertujuan agar tanaman tidak mudah roboh ketika sudah tumbuh besar. Cara melakukan pembubuhan adalah dengan mengumpulkan tanah ke arah batang jagung sehingga membentuk gundukan Lalu sedikit padatkan tanah agar tanaman kuat berdiri. Proses pembubuhan tanaman ketika sudah berusia kurang lebih 1 bulan setelah masa tanam.
7. Penyiraman
Penyiraman juga perlu dilakukan ketika datang musim kemarau dengan tujuan untuk menjaga kelembaban tanah selalu terjaga. Dengan melakukan penyiraman pertumbuhan tanaman juga akan lebih optimal.
8. Pemupukan
Pemupukan sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya pada saat proses pengolahan tanah atau saat penanaman. Proses pemupukan juga dilakukan pada usia tanam mencapai 2 bulan agar panen melimpah. Pemupukan ini bertujuan untuk mengembalikan unsur hara pada tanah. Kamu bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang.
9. Pengendalian Hama
Hama dan penyakit biasanya juga akan menyerang lahan, Untuk itu diperlukan pengendalian terhadap hama dan penyakit. Biasanya, hama yang menyerang tanaman jagung adalah kutu daun, ulat tongkol, dan penggerek batang.
10. Pemanenan
Pemanenan biasanya dilakukan ketika sudah memasuki hari ke 65-75 dari masa tanam. Proses pemanenan jagung cukup mudah dilakukan, Kamu hanya perlu memutar bagian tongkol jagung sampai terpisah buah jagung dengan batangnya. Berikut merupakan ciri-ciri jagung siap panen:
- Umur tanaman jagung biasanya antara 65-75 hari setelah masa tanam.
- Klobot jagung sudah mulai mengering.
- Pada bagian dasar terdapat lapisan berwarna hitam.
- Warna daun sebagian besar berwarna kuning dan sedikit mengering pada kulit jagung.
- Klobot jagung sudah mulai mengering.
- Pada bagian dasar terdapat lapisan berwarna hitam.
- Warna daun sebagian besar berwarna kuning dan sedikit mengering pada kulit jagung.
Sekian pembahasan tentang cara budidaya tanaman jagung semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan bisa membantu kalian untuk budidaya jagung dan jangan lupa share artikel ini agar semua orang dapat melihat informasi budidaya jagung. terima Kasih
0 Response to "Cara Menanam Jagung Yang Benar! Hingga Hasil Panen Melimpah"
Posting Komentar