Hama Pada Tanaman Anthurium yang Wajib Anda Tahu
Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman yang memilki daun yang menarik ini masih memiliki jenis yang sama dengan sejumlah tanaman hias terkenal semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium ialah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.
Tanaman hias jenis ini masih masuk pada jenis tanaman evergreen atau tanaman yang tidak mengenal masa dormansi. Dialam, terkadang tanaman ini hidup semetode epifit dengan menempel di batang pohon. Bisajuga hidup semetode terestrial di dasar hutan.
Daya tarik utama dari anthurium ialah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Maka dari itu menjadikan tanaman jenis ini tampak kekar tapi tetap memancarkan keanggunan tatkala sudah dewasa.
Tidak heran bila tanaman ini mempunyai kesan mewah dan eksklusif. Sebelumnya, tanaman anthurium ini banyak dijadikan hiasan pada taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.
Baca Juga : Penggunaan Karung Anyaman Untuk Packing Beras Apa Untungnya??
Semetode umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun mempunyai daya pikat khususnya dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Terkadang jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.
Mengendalikan Hama dan Penyakit Anthurium
Pahami cara awal penanganan hama penyakit
Cara awal dari pencegahan hama dan penyakit antara lain sebagai berikut.
Pastikan sanitasi lingkungan tetap terjaga.
Perkuatkan kondisi media tanam tetap porous sehingga perakaran tanaman bisatumbuh sehat.
Atur pernyiraman sebaik mungkin sehingga media tanam tidak terlalu basah dan kelembapan tetap terjaga.
Lakukan repotting 6 bulan sekali atau bila ukuran tanaman sudah tidak proporsional lagi dengan pot yang digunakan.
Menyemprotkan cairan bakterisida dan fungisida, seperti larutan Benlate atau Dithane M-45 dengan dosis setengah dari dosis yang direkomendasikan.
Mengendalikan Hama dan Penyakit Anthurium
B. Cegah timbulnya penyakit busuk akar
Anthurium memang menyukai kondisi media tanam yang lembap. Namun, media tanam yang terlalu lembap bisa memicu munculnya jamur dan bakteri penyebab busuk akar. Untuk mencegah searangan awal adalah dengan cara membuat lubang atau pori-pori di sekitar pot dari bawah ke atas. Tujuan pembuatan lubang untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam media tanam. Selain itu, untuk wilayah yang mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi, hindari penggunaan media tanam coco peat. Media tanam ini mudah mengikat air sehingga mudah sekali lembap.
C. Atasi segera jika daun mengeriting
Jika daun menunjukkan tanda-tanda mengeriting dan kisut, kemungkinan besar tanaman tersebut terserang virus mosaik yang dibawa oleh hama thrip. Jika serangannya belum parah, segera semprotkan campuran pestisida, seperti Calicron, Regent, dan Tedion (masing-masing 2 cc per liter air). Penyemprotan yang efektif dilakukan disore hari, yaitu pukul 17.00—19.00. Pertimbangannya ialah diwaktu tersebut hama penyebab virus mosaik sedang aktif menyerang daun anthurium. Jika serangan sudah semakin menjadi parah, buang bagian daun yang terkena serangan. Untuk mencegah penularan didaun yang sehat, semprotkan pestisida.
D. Serangan Kutu Putih
Serangan hama ini akan menjadikan bintik-bintik putih halus di permukaan daun, batang, dan akar. Jika serangan belum terlalu parah, hama bisadikendalikan dengan metode mengoleskan insektisida dibagian yang terserang saja. Namun, jika serangan sudah parah, penyemprotan insektisida perlu dilakukan ke seluruh permukaan daun. Cairan insektisida yang biasa digunakan adalah Confidor, Mitas 20 EC, Decis, atau Supercine.
Jangan Lewatkan : Menerima Pesanan Karung Merk Khusus, Merk Custom, Merk Sendiri
E. Cegah tangkai atau batang rebah
Tangkai atau batang dijenis anthurium berdaun panjang berpeluang besar untuk rebah/jatuh. Jika daun sampai menyentuh media tanam, bisa membahayakan tanaman karena mudah diserang bakteri/jamur penyebab daun busuk. Untuk mengantisipasi hal ini, sanggahlah tangkai atau batang yang terlihat lunglai dengan menggunakan potongan kayu/bambu yang diikat dengan tali rapia atau menggunakan potongan styrofoam berukuran 2 cm x 2 cm yang dipancang di dekat tangkai atau batang tersebut.
Tanaman hias jenis ini masih masuk pada jenis tanaman evergreen atau tanaman yang tidak mengenal masa dormansi. Dialam, terkadang tanaman ini hidup semetode epifit dengan menempel di batang pohon. Bisajuga hidup semetode terestrial di dasar hutan.
Daya tarik utama dari anthurium ialah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Maka dari itu menjadikan tanaman jenis ini tampak kekar tapi tetap memancarkan keanggunan tatkala sudah dewasa.
Tidak heran bila tanaman ini mempunyai kesan mewah dan eksklusif. Sebelumnya, tanaman anthurium ini banyak dijadikan hiasan pada taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.
Baca Juga : Penggunaan Karung Anyaman Untuk Packing Beras Apa Untungnya??
Semetode umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun mempunyai daya pikat khususnya dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Terkadang jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.
Mengendalikan Hama dan Penyakit Anthurium
Pahami cara awal penanganan hama penyakit
Cara awal dari pencegahan hama dan penyakit antara lain sebagai berikut.
Pastikan sanitasi lingkungan tetap terjaga.
Perkuatkan kondisi media tanam tetap porous sehingga perakaran tanaman bisatumbuh sehat.
Atur pernyiraman sebaik mungkin sehingga media tanam tidak terlalu basah dan kelembapan tetap terjaga.
Lakukan repotting 6 bulan sekali atau bila ukuran tanaman sudah tidak proporsional lagi dengan pot yang digunakan.
Menyemprotkan cairan bakterisida dan fungisida, seperti larutan Benlate atau Dithane M-45 dengan dosis setengah dari dosis yang direkomendasikan.
Mengendalikan Hama dan Penyakit Anthurium
B. Cegah timbulnya penyakit busuk akar
Anthurium memang menyukai kondisi media tanam yang lembap. Namun, media tanam yang terlalu lembap bisa memicu munculnya jamur dan bakteri penyebab busuk akar. Untuk mencegah searangan awal adalah dengan cara membuat lubang atau pori-pori di sekitar pot dari bawah ke atas. Tujuan pembuatan lubang untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam media tanam. Selain itu, untuk wilayah yang mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi, hindari penggunaan media tanam coco peat. Media tanam ini mudah mengikat air sehingga mudah sekali lembap.
C. Atasi segera jika daun mengeriting
Jika daun menunjukkan tanda-tanda mengeriting dan kisut, kemungkinan besar tanaman tersebut terserang virus mosaik yang dibawa oleh hama thrip. Jika serangannya belum parah, segera semprotkan campuran pestisida, seperti Calicron, Regent, dan Tedion (masing-masing 2 cc per liter air). Penyemprotan yang efektif dilakukan disore hari, yaitu pukul 17.00—19.00. Pertimbangannya ialah diwaktu tersebut hama penyebab virus mosaik sedang aktif menyerang daun anthurium. Jika serangan sudah semakin menjadi parah, buang bagian daun yang terkena serangan. Untuk mencegah penularan didaun yang sehat, semprotkan pestisida.
D. Serangan Kutu Putih
Serangan hama ini akan menjadikan bintik-bintik putih halus di permukaan daun, batang, dan akar. Jika serangan belum terlalu parah, hama bisadikendalikan dengan metode mengoleskan insektisida dibagian yang terserang saja. Namun, jika serangan sudah parah, penyemprotan insektisida perlu dilakukan ke seluruh permukaan daun. Cairan insektisida yang biasa digunakan adalah Confidor, Mitas 20 EC, Decis, atau Supercine.
Jangan Lewatkan : Menerima Pesanan Karung Merk Khusus, Merk Custom, Merk Sendiri
E. Cegah tangkai atau batang rebah
Tangkai atau batang dijenis anthurium berdaun panjang berpeluang besar untuk rebah/jatuh. Jika daun sampai menyentuh media tanam, bisa membahayakan tanaman karena mudah diserang bakteri/jamur penyebab daun busuk. Untuk mengantisipasi hal ini, sanggahlah tangkai atau batang yang terlihat lunglai dengan menggunakan potongan kayu/bambu yang diikat dengan tali rapia atau menggunakan potongan styrofoam berukuran 2 cm x 2 cm yang dipancang di dekat tangkai atau batang tersebut.
0 Response to "Hama Pada Tanaman Anthurium yang Wajib Anda Tahu"
Posting Komentar